Rabu, 20 Agustus 2008

Keselamatan Transportasi Udara di Era Persaingan

Mengenai safety, saya pernah dengar IOSA (IATA Operational Safety Audit) yang belum lama ini saya juga lihat di Kompas kalau GA sudah mendapatkan sertifikat ini. Artinya, GA sudah sangat concern dengan Safety. Disamping itu, IOSA sendiri sudah cukup dikenal di dunia.

Sebagai orang awam jadi bertanya, mengapa maskapai yang ada di Indonesia, tidak mengikuti jejak GA sebagai Maskapai nasional yang mendapatkan sertifikat IOSA atau sejenisnya ? Bukankah para penumpang/pengguna jasa penerbangan ingin pergi dengan rasa aman ? Bukan dengan rasa was was akan keselamatannya. Secara tidak langsung, penjualan lebih meningkat.

Ini terjadi dengan saya sendiri, dimana ketika saya hendak pergi berlibur, saya mencari tiket pesawat domestik. Namun ketika saya menjatuhkan pilihan dengan salah satu maskapai domestik, teman saya kurang setuju dengan pilihan saya, karena dianggap tidak aman. Lalu saya diminta mencari lagi yg lain. Lbh baik mahal dikit, tp merasa aman. Akhirnya pun saya lakukan sarannya.

Apa yg terjadi pada saya merupakan contoh bahwa keselamatan penerbangan
memegang peran yg cukup penting yang mempengaruhi ke kepercayaan konsumen terhadap maskapai tersebut. Belum lagi masalah pelayanan di dalam kabin.

Kalau konsumen tidak percaya lagi, bagaimana maskapai mau mendapatkan penghasilan ? bagaimana mau mendapatkan untung ? bagaimana mau berkembang ?

Saya coba untuk tidak sekedar komplain, tapi mencoba berikan sedikit saran. Mengapa tidak dibentuk lembaga audit keselamatn sendiri yang setidaknya akan lbh murah biayanya ketimbang menggunakan yg berskala internasional, seperti IOSA. Misalnya, para maskapai domestik berkumpul dan memilih para ahli dari bidang safety dan dijadikan sebagai organisasi independen. Lalu mencba cari tahu, apa saja sih safety yg mutlak dijalankan bagi sebuah maskapai. Dibuatlah standarnya, lalu dibuatlah sertifikat kelayakan.

Setidaknya, walau untuk skala nasional, konsumen lokal bisa merasa yakin itu aman. Tp bila benar2 lembaga ini sudah tebentuk, bener benar harus konsisten. Tidak ada permainan uang. Jadi bila memang jelek, ya katakan jelek. Bukan karenauang, jadi hasilnya bagus.

Ini masukan untuk memajukan
penerbangan di Indonesia.

Dicky

Tidak ada komentar: