Selasa, 26 Agustus 2008

Garuda Hidupkan Lagi Citilink

INILAH.COM, Surabaya - Setelah sempat terhenti, maskapai nasional Garuda Indonesia kembali mengoperasikan armada Citilink mulai 1 September mendatang dengan investasi awal Rp 100 miliar.

"Kedepan rute penerbangan akan terus ditambah seiring rencana penambahan jumlah pesawat", kata Direktur Utama Garuda Indonesia, Emirsyah Satar, dalam peresmian pengoperasian kembali Citilink, Jumat (8/8), di Surabaya.

Untuk mendukung pengoperasian kembali, Citilink yang semula berpusat di Jakarta dipindahkan ke Surabaya.

Pada tahap awal, armada Citilink dijadwalkan menerbangi 16 jalur penerbangan yang melayani tujuh kota tujuan. Citilink diperkuat lima pesawat Boeing 737 seri 300 yang berkapasitas 148 penumpang.

Rute yang bakal dilayani Citilink antara lain Surabaya - Jakarta, Surabaya - Batam, Surabaya - Banjarmasin, dan Surabaya - Balikpapan.

Hingga akhir tahun Citilink ditargetkan mampu mengkontribusi 10% dari total penumpang yang diangkut Garuda Indonesia. Pada 2007 lalu, maskapai pelat merah ini melayani 9,5 juta penumpang.

Sedangkan target tahun ini adalah 10 juta penumpang. "Tahun depan diharapkan pangsa pasar Citilink bisa tumbuh hingga 20%," pungkasnya.[L5]

Kepercayaan atas GMF makin tinggi

oleh : Erwin Nurdin

JAKARTA (bisnis.com): Pusat perawatan pesawat PT Garuda Maintenance Facility (GMF) Aero Asia menargetkan kenaikan pendapatan setelah dinyatakan lulus audit oleh Federal Aviation Administration (FAA).

Dirut GMF Aero Asia Richard Budihadianto mengatakan optimistis pendapatan perusahaan meningkat menyusul semakin meningkatnya kepercayaan internasional atas pusat perawatan pesawat itu.

"Pendapatan kami dari merawat pesawat perusahaan penerbangan internasional porsinya mencapai 80%, sedangkan pendapatan dari domestik lebih kecil yakni sebesar 20%," ujar Richard kepada Bisnis hari ini.

Otoritas penerbangan sipil Amerika Serikat menyatakan PT Garuda Maintenance Facility Aero Asia lulus dalam audit tahunan yang dilakukan oleh auditor lembaga itu. Audit dilakukan FAA pada 19-21 Agustus.

FAA menugaskan dua auditornya yakni Kenneth W Ziemer dan Antonio C Blas. Audit tahunan ini memastikan GMF memenuhi standar dan prosedur perawatan pesawat yang telah ditetapkan FAA. Audit terhadap GMF ini meliputi sistem kualitas dan prosedur, personnel qualification, training program dan fasilitas perawatan terbang.

Lulus Standar, GMF AeroAsia Makin Mantap Masuk Eropa

Alih Istik Wahyuni - detikFinance


Jakarta - Perusahaan perawatan pesawat PT GMF AeroAsia (Garuda Indonesia Group) dinyatakan lulus standar Otoritas enerbangan sipil Eropa, European Aviation Safety Agency (EASA).

Berbekal hasil audit ini, GMF AeroAsia makin memantapkan bisnisnya di Eropa bahkan berniat memperluas pangsa pasar globalnya.

Dari audit yang dilakukan sejak 29 Januari sampai 5 Februari 2008, GMF AeroAsia, yang merupakan perusahaan MRO (maintenance, repair, overhaul) terbesar di Indonesia, dinilai telah memenuhi prosedur kerja yang ditetapkan EASA.

"GMF AeroAsia sudah memenuhi prosedur & regulasi, dan berhasil meningkatkan standar quality and safety dalam perawatan pesawat terbang," kata Auditor dari GSAC (Groupement pour la Securite Aviation Civile) yang merupakan otoritas penerbangan sipil Perancis Bruno Allus dalam siaran pers yang diterima detikFinance, Rabu (6/2/2008).

Menurut VP Quality Assurance & Safety PT GMF AeroAsia Fuad Abdullah, audit tersebut merupakan siklus dua tahunan yang meliputi prosedur kerja perawatan pesawat, quality system, personal qualification, fasilitas perawatan, dan kelengkapan peralatan.

Saat ini GMF AeroAsia memiliki kemampuan melakukan perawatan pada semua jenis pesawat yang beroperasi di Indonesia seperti B737 Series, B747 Series, B737 NG, A330, A319, MD-80, dan lain-lain.

Adapun jenis perawatan yang dikerjakan meliputi perawatan rutin dari A-Check, B-Check, C-Check, sampai perawatan berat yakni D-Check (overhaul). "Kemampuan melakukan perawatan pesawat terbang ini terus kami kembangkan sesuai dengan perkembangan industri penerbangan," kata Fuad.

Sementara Direktur Utama PT GMF AeroAsia Richard Budihadianto berharap hail audit bisa membuat industri penerbangan mempercayakan perawatan maskapainya pada GMF AeroAsia. Tidak hanya maskapai lokal, tapi juga penerbangan asing.

Saat ini GMF sudah memiliki beberapa pelanggan maskapai dari Eropa. Dengan hasil audit ini, diharapkan posisinya akan makin mantap.

"Hasil audit bisa menumbuhkan kepercayaan industri penerbangan internasional kepada GMF sebagai MRO terbesar di Indonesia," kata Richard.

Beberapa maskapai di Eropa yang sudah menjalin kerjasama dengan GMF AeroAsia antara lain Air Atlanta (Islandia), Hellenic Imperial Airways (Yunani), MK Airlines (Inggris) dan Pron Air (Spanyol). Di luar airlines ini, masih ada sejumlah airlines asing di bawah registrasi FAA yang juga menjadi customer GMF. "Ini bukti bahwa produk yang kita asilkan diakui oleh masyarakat penerbangan di Eropa," kata Richard Budihadianto.

FAA Nyatakan GMF Lulus Audit




Foto: Nograhany/detikcom
Jakarta - Otoritas penerbangan sipil Amerika Serikat, Federal Aviation Administrion (FAA) menyatakan PT GMF AeroAsia lulus dalam audit tahunan yang dilakukan oleh auditor FAA. Hasil audit ini bisa jadi modal utama bisnis GMF kedepannya.

Kelulusan tersebut merupakan hasil audit FAA terhadap GMF AeroAsia yang berlangsung pada 19-21 Agustus 2008. Dalam audit kali ini, FAA menugaskan dua auditornya yakni Kenneth W Ziemer dan Antonio C Blas. Keduanya meninjau fasilitas perawatan pesawat GMF seperti Hangar, Electrical, Hydraulic, Pneumatic, Wheel & Brake dan Avionics Shop, serta Engine Shop.

Audit tahunan ini untuk memastikan PT GMF AeroAsia memenuhi standar dan prosedur perawatan pesawat yang telah ditetapkan oleh FAA. Adapun lingkup audit meliputi quality system & procedures, personnel qualification, training program, dan fasilitas perawatan pesawat terbang GMF AeroAsia.

Pada saat de-briefing di Gedung Manajemen GMF AeroAsia di kawasan Bandara Internasional Soekarno-Hatta Cengkareng Ken Ziemer menyatakan GMF AeroAsia "well controlled & well organized" serta memenuhi standar USA Repair Station-FAR 145.

"Secara umum hasil audit memuaskan," kata Ken Ziemer dan Tony Blas di Cengkareng pada 22 Agustus 2008 seperti dirilis dalam siaran pers GMF, Sabtu (23/8/2008). Namun demikian tentu saja ada beberapa saran atau rekomendasi kepada GMF untuk ditindaklanjuti.

Ketika mengaudit GMF, auditor FAA juga melihat langsung proses perawatan pesawat salah satu maskapai penerbangan dari Amerika Serikat, Southern Air. Pesawat Boeing B747 yang berada di bawah registrasi FAA itu sedang menjalani perawatan C-check di Hangar 1 GMF. Setelah melihat kondisi hangar 1, auditor mengapresiasi proses maintenance yang dilakukan GMF serta kerapihan dan kebersihan tempat kerja.

"Mereka mengapresiasi itu semua," kata Fuad Abdullah, VP Quality Assurance and Safety GMF.

Menurut Fuad Abdullah, secara umum hasil audit FAA ini cukup baik. "FAA yakin kalau GMF secara konsisten mengimplementasikan regulasi yang mereka tentukan, namun kita harus tetap meningkatkan safety & quality secara terus menerus," katanya.

Persetujuan FAA yang diraih GMF ini berlaku sampai tahun 2010. Dan selama periode dua tahun tersebut akan ada tiga kali surveillance audit.

Menurut Fuad Abdullah, hasil audit ini bisa menjadi credit point bagi Indonesia dalam rangka meningkatkan keamanan dan keselamatan penerbangan di Indonesia.

"Hasil audit ini merupakan kontribusi penting GMF kepada bangsa Indonesia yang baru saja memperingati kemerdekaan," katanya.

Hasil audit ini juga makin menguatkan tekad GMF AeroAsia menjadi pemain utama dalam bisnis perawatan pesawat di pasar internasional. Pengakuan dari FAA ini merupakan salah satu pengakuan dunia penerbangan internasional kepada GMF. Selain itu GMF juga memiliki sertifikat approval dari otoritas penerbangan sipil Eropa, EASA serta beberapa otoritas penerbangan negara lain.

"Kita semua berharap hasil audit ini makin memacu semangat kita untuk menjadi lebih baik," pungkas Fuad.